Teroris Ciputat Kelompok Baru & Akan Manfaatkan Situasi Politik 2014
(Heru/Okezone)
GRESIK - Mantan instruktur bom dan anggota Jama’ah Islamiyah (JI), Ali Fauzi, menyebut, kelompok terduga teroris yang dilumpuhkan tim Densus 88 di Ciputat, Tangerang Selatan pada malam pergantian tahun, merupakan jaringan kelompok baru dan tidak ada kaitannya dengan JI.
”Kelompok baru ini merupakan gabungan pemuda yang memiliki semangat juang besar, tapi tidak diimbangi dengan kemampuan individu tentang terorisme,” ujar pria yang terlibat dalam tragedi bom Bali 2002 lalu saat berada di Gresik, Jawa Timur, Kamis (2/1/2013).
Pria yang merupakan adik bungsi dari Amrozi dan Ali Ghufron menyebut, kelompok tersebut tidak memiliki kemampuan individu yang baik karena ditangkap bersama-sama di satu tempat, beberapa saat setelah melakukan perampokan di Jakarta.
Menurutnya, jaringan kelompok baru juga berpotensi memanfaatkan situasi politik 2014 untuk melakukan adu domba antarkelompok masyarakat.
“Jaringan baru bisa saja memanfaatkan situasi tahun politik dengan maksud untuk memanaskan situasi. Mereka akan memancing ikan di air keruh dan mengadu domba antarkelompok di masyarakat,” duganya.
Dia memprediksi, dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun mendatang, kelompok baru terus menunjukkan eksistensinya untuk mendirikan sebuah negara dan tidak mengakui eksistensi bangsa Indonesia.
Soal pergeseran target teroris dari fasilitas barat seperti Amerika dan Australia, menurutnya lebih disebabkan ideologi yang membolehkan mengambil harta orang lain untuk membiayai perjuangan mereka.
Karena persoalan teroris merupakan persoalan ideologi, maka langkah antisipasi yang diperlukan yakni melalui hard power dan soft power. “Tidak hanya berupa penindakan, tetapi juga melalui kontra ideologi dengan memberikan reedukasi dan berdiskusi dengan kelompok mereka,” tutupnya. (Sindo TV / Agus Ismanto / ris)
”Kelompok baru ini merupakan gabungan pemuda yang memiliki semangat juang besar, tapi tidak diimbangi dengan kemampuan individu tentang terorisme,” ujar pria yang terlibat dalam tragedi bom Bali 2002 lalu saat berada di Gresik, Jawa Timur, Kamis (2/1/2013).
Pria yang merupakan adik bungsi dari Amrozi dan Ali Ghufron menyebut, kelompok tersebut tidak memiliki kemampuan individu yang baik karena ditangkap bersama-sama di satu tempat, beberapa saat setelah melakukan perampokan di Jakarta.
Menurutnya, jaringan kelompok baru juga berpotensi memanfaatkan situasi politik 2014 untuk melakukan adu domba antarkelompok masyarakat.
“Jaringan baru bisa saja memanfaatkan situasi tahun politik dengan maksud untuk memanaskan situasi. Mereka akan memancing ikan di air keruh dan mengadu domba antarkelompok di masyarakat,” duganya.
Dia memprediksi, dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun mendatang, kelompok baru terus menunjukkan eksistensinya untuk mendirikan sebuah negara dan tidak mengakui eksistensi bangsa Indonesia.
Soal pergeseran target teroris dari fasilitas barat seperti Amerika dan Australia, menurutnya lebih disebabkan ideologi yang membolehkan mengambil harta orang lain untuk membiayai perjuangan mereka.
Karena persoalan teroris merupakan persoalan ideologi, maka langkah antisipasi yang diperlukan yakni melalui hard power dan soft power. “Tidak hanya berupa penindakan, tetapi juga melalui kontra ideologi dengan memberikan reedukasi dan berdiskusi dengan kelompok mereka,” tutupnya. (Sindo TV / Agus Ismanto / ris)
0 komentar "Teroris Ciputat Kelompok Baru & Akan Manfaatkan Situasi Politik 2014", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar