KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI

KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI


KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI 
1. Tuliskan urutan pemasangan kelima alat penimbal/korektor dalam proses penimbalan kompas (order of placing)
Jawab :
Urutan I : Korektor besi lunak
a. Batang flinders
Ditempatkan dalam tabung kuningan, biasanya disisi depan dari rumah pedoman
b. Bola-bola besi lunak
Ditempatkan sehingga titik-titik pusatnya terletak dalam bidang horisontal yang sama serta melalui susunan jarum siku-siku dengan persyaratan tersebut di atas.
Urutan II : Magnet-magnet senget
Dipasang arah tegak lurus pad geladak, tepat di bawah pertengahan.
Urutan III : Magnet-magnet horisontal
a. Korektor P (membujur)
Ditempatkan sedemikian sehingga porosnya mengarah membujur kapal dan horisontal, titik pusatnya harus terletak pada bidang vertikal
b. Korektor Q (melintang)
Ditempatkan dibelakang korektor membujur, ialah posisi terjauh terhadap sesuatu korektor besi lunak yang diinduksikan.

2. Selama pelayaran, Devisi harus diperiksa kembali. Apa alasannya? Pengaruh gaya magnetisme mana yang bekerja dinisi (penjelasan secukupnya dengan gambar)
Jawab :
Alasannya karena : dalam besi-besi kapal terdapat magnetik permanen, remanen dan transient. Pada magnetik remanen mempunyai sifat lambat datang lambat hilang, maka setiap perubahan halauan harus diperiksa kembali.
Gambar :

3. a. Jelaskan perbedaan antara Retentive Error (RE) dan Gausine Error (GE).
b. Jelaskan persamaan antara GE dan RE!
Jawab :
a. Perbedaan antara Retentive Error dan Gausine Error :
- Retentive Error : terjadi pada waktu kapal sedang mengemudikan halauan yang tetap sama dan kemudian mengubah halauan ke kiri/kanan.
- Gaussine Error : terjadi selama putaran itu berlangsung (swinging kapal) deviasi-deviasi ini timbul tapi sesuai putaran deviasi tersebut akan hilang.
b. Persamaan GE dan RE adalah :

4. Dalam pembuatan daftar deviasi oleh azimuth/baringan sejati , dipilih saat-saat dekat  terbit/terbenam. Apa alasannya (jelaskan secukupnya dengan gambar)!
Jawab :
Alasannya karena : pada saat  dekat terbit/terbenam, posisi  berada pada cakrawala/arah horisontal sehingga lebih mudah untuk dibaring untuk mendapatkan baringan pedoman, sehingga untuk mendapatkan nilai deviasi adalah dengan cara :
BS  – BP  = ST
ST – Variasi di peta = deviasi

Jadi untuk mendaptkan nilai deviasi :
BS  = ………….
BP  = …………. -
ST = ………….
Var = …………. -
Dev = ………….

5. Dari sudut pandang teori bagaimana letak batang-batang magnet penimbal terhadap letak kompas dikapal? Berapa jauh pling efektif) dari/letak kompas? (Penjalasan dengan gambar)
Jawab :

KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI
1. a. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi sifat-sifat Gyroscpe?
b. Bagiamana cara memanfaatkan Gyroscope agar dapat dipergunakan sebagai pedoman (Gyroscope)
Jawab :
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat Gyroscope adalah :
- Perputaran bumi pada porosnya (rotasi)
- Pengaruh gaya kapal dari luar, karena akiat perputaran gasing yang sangat cepat.
b. Agar Gyroscope dapat dipergunakan sebagai pedoman (Gyroscope) adalah dengan cara mengkombinasi dari :
- Sifat-sifat Gyroscope yaitu Inertia dan Presisi
- Rotasi rumi dan hukum gaya berat

2. a. Kesalahan-kesalahan apa saja yang mungkin terjadi pada Gyroscope Compass?
b. Jelaskan secara singkat masing-masing kesalahan tersebut (penyebab dan cara mengatasinya)
Jawab :
a. Kesalahan-kesalahan pada peroman Gyro :
1. Kesalahan halauan dan kecepatan
2. Kesalahan perekonomian (kesalahan lintang)
3. Kesalahan Balistik
4. Kesalahan Ayunan (Olengan)
5. Kesalahan Konstant
b. Penyebab dan cara mengaasi kesalahan-kesalahan pad pedoman Gyro :
1. Kesalahan halauan dan kecepatan penyebabnya adalah karena perbedaan:
- Lintang pemilik
- Halauan
- Kecepatan kapal
Cara mengatasinya yaitu dengan :
- Menghitung kesalahan dalam derajat dengan rumus :
do = -0,0637 V Cas H sec lt
- Dengan Semi Automatic Corrector
Yaitu pada pedoman induk gasing (Master Gyro Compass) sperry koreksi halauan dan kecepatan dapt dilakukan dengan cara mengatur Semi Automatic Corrector Device. (Atur tombol kecepatan kapal dan sesuaikan dengan lintang dimana kapal berada).
2. Kesalahan peredaman (kesalahan lintang)
Kesalahan ini tergantung pada lintang pemilik dimana kesalahan ini nilainya tetap untuk semua halauan. Di katulistiwa kesalahan lintang = nol dan terus bertambah sesui dengan tinggi lintang.
Cara mengatasinya yaitu dengan memutar tombol Semi Automatic Corrector sekrup kedua dan diatur sesuai lintang dimana kapal berada.
3. Kesalahan Balistik
Kesalahan ini disebabkan oleh adanya percepatan dan percepatan terjadi karena adanya perubahan kecepatan cara menghilangkan kesalahan balistik :
a. Gyroscope digatung pada horisontal axis
b. Gyroscope dibalance sehingga semua berat simetri. Jika terjadi ayunan tidak akan terjadi/timbul gaya sentrifugal.
4. Kesalahan Ayunan (Olengan)
Kesalahan ini disebabkan oleh adanya halauan.
Cara mencegah kesalahan ayunan :
a. Sensitive element (gasing dan lain-lain) harus dibalance.
b. Pipa penghubung antara bejana air raksa dipersempit.
c. Di atas bejana dilengkapi dengan pemberat.
d. Sisir yang berbentuuk lengkung dipasang pad spider element (roll dan pitch damper).
e. Spider digantungkan dengan silinder minyak memakai torak.
5. Kesalahan Konstant
Kesalahan ini disebabkan oleh kesalahan pada waktu merakit pesawat.
Dan cara menghilangkan kesalahan konstant yaitu dengan menggeser plot garis layar. Sekrup pada lubber ring dibuka, pelat garis layar digeser sesuai kesalahan konsant.

3. a. Jelaskan tentang kedudukan dan letak magnet-magnet penimbal/korektor, serta jaraknya terhadap letak kompas (Gambarkan secara teori)
b. Kapan timbulnya kesalahan Gaussin dan bagaimana kita dapat mencegahnya.
Jawab :
a. Kedudukan dan letak magnet-magnet penimbal/korektor :
1. Korektor besi lunak :
a. Batang flinders
Ditempatkan di dalam tabung kuningan, biasanya disisi depan dari rumah pedoman.
b. Bola-bola besi lunak
Ditempatkan sedemikian sehingga titik-titik pusatnya terletak dalam bidang horisontal yang sama serta melalui susunan jarum siku-siku dengan persyaratan tersebut di atas.
2. Magnet-magnet horisontal
Dipasang arah tegak lurus pada geladak tepat di bawah pertengah
3. Magnet-magnet horisontal
a. Korektor P (membujur)
Ditempatkan sedemikian sehingga porosnya mengarah membujur kapal dan horisontal, titik pusatnya harus terletak pada bidang vertikal/melintang melalui titik pusat susunan jarum.
b. Koretor Q (melintang)
Ditempatkan dibelakang korektor membujur ialah posisi yang terjauh terhadap sesuatu korektor besi lunak yang diinduksikan.
Dan jaraknya terhadap letak jarum kompas adalah berada tidak lebih dekat dari dua kali panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan meaksud yang sama, setidaknya harus lebih dari 40 cm.
b. Gaussin Error : terjadi/timbul selama putaran itu berlangsung (swinging kapal), deviasi-deviasi ini timbul tetapi sesuai putaran deviasi tersebut akan hilang.
Cara mencegahnya :
- Kapal harus steady kurang lebih selama 2 menit pada halauan tertentu pada saat penimbalan.
- Meletakkan kumparan kawat tembaga yang diakhiri dengan kekuatan listrik tertentu yang diletakkan di bagian luar rumah pedoman pada kedudukan lebih ke bawah dari magnet batang pedoman (Degaussing Coils).

4. a. Tergantung dari apakah kekuatan medan dari magnetisme renamen itu?
b. Pada perubahan ahalauan mana ia menimbulkan penyimpangan (deviasi) maksimum? Kapan ia menimbulkan deviasi (+) dan kapan deviasi (-)?
Jawab :
a. Kekuatan medan magnet renamen tergantung dari :
- Lamanya halauan yang tetap
- Anggukan dan getaran
- Pembagian dan keadaan besi terhadap letak pedoman
- Lintang tempat kapal (terkuat pada lintang rendah
- Halauan (terkuat pada/dekat timur/barat)
b. Magnetik renamen akan menimbulkan deviasi (+) dan deviasi (-) yaitu jika kapal merubah halauan ke kanan, maka pada halauan baru akan timbul deviasi ke kiri (dan sebaliknya)

5. a. Terangkan cara merubah dar pengemudian tangan ke auto
b. jelaskan mengapa pada cuaca buruk saat kapal berlayar, kemudi tidak boleh menggunakan sistem pengemudian otomatis?
Jawab :
a. Cara merubah dari pengemudian tangan ke auto :
- Arahkan halauan kapal sesuai dengan halauan yang dikemudikan kapal.
- Setting lintang pada Master Gyro sesuai dengan lintang saat itu.
- Setting kecepatan pada Master Gyro sesuai dengan kecepatan kapal saat itu.
- Setting skala Beafort pada Auto Pilot sesuai dengan kondisi laut saat itu.
- Setelah itu pindahkan tombol dari kemudi tangan (hand) ke kemudi otomatis (auto).
Maka kapal akan dikemudikan secara otomatis oleh sistem pengemudian Auto Pilot.
b. Pada cuaca buruk saat berlayar, pengemudian otomatis tidak boleh digunkan, karena : pada rangkaian sistem Auto Pilot rangkaiannya sangat peka terhadap temperatur (kemampuan/ ketahanan), dan menggunakan potensiometer, artinya bola bekerja secara simultan, gesekan yang terjadi akan menimbulkan panas, dan akan memudahkan aus pad komponen tersebut. Di samping itu pengemudian otomatis gerakannya sangat lamban untuk kembali ke kedudukannya semula bila ada pengaruh gaya-gaya dari luar, bilamana pengaruh gaya dari luar sangat besar secara beruntun maka akan sangat membahayakan kondisi/stabilitas kapal.

KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI
1. Gambaran apakah yang diberikan dalam bentuk Rumus Poison?
Jawab :
Untuk kapal yang duduk tegak dan pembagian simetris dari besi-besi kapal terhadap pedoman, maka parameter b, d, f dan h adalah nol (0)

2. a Memperhatikan bentuk rumus deviasi umum, komponen manakah yang memberikan deviasi yang berubah dan yang tidak berubah, menurut tempatnya di bumi/lintang magnetik.
Jawab :

b. Koefisien A dan E tidak ditimbal karena merupakan magnetisme remanen yang mana bersifat sementara (lambat datang lambat hilang).
Jawab :

3. Dalam rangka penentuan deviasi oleh baringan benda jauh, bagaimana kita dapat menentukan nilai arah magnetiknya jika :
a. Posisi kapal telah diketahui
b. Posisi kapal tidak diketahui
Jawab :
a. Untuk posisi kapal telah diketahui yaitu dengan rumus :
Variasi =
Contoh dengan melakukan observasi : yang dapat diuraikan :
1. Metode untuk mendapatkan variasi
Observe dilakukan dengan pedoman standart pada 8 atau 16 halauan/mata angin : kapal ditahan (stendy) untk paling sedikit 4 menit pada setiap halauan, sedangkan baringan dimbil terhadap matahari atau benda angkasa lain atau benda jauh.
2. Jika azimuth telah dihitung, selisih atau Bs dan Bp akan memberikan sembir (Compass Error) jadi nilai rata-rata dari sembir akan memberikan nilai-nilai bervariasi.
b. Untuk posisi kapal tidak diketahui :
Yaitu dengan menggunakan rumus:
Bm =
Contoh : nilai rata-rata baringan pedoman membersihkan nilai yang kemudian dijabarkan pad setiap Bp guna mendapatkan deviasi untuk masing-masing Hp.

4. a. Urutan pemasangan alat-alat penimbal/korektor dan tepatnya letaknya masing-masing adalah :
Jawab :
Urutan I : Korektor besi lunak
a) Batang flinders → ditempatkan di dalam tabung kuningan, biasanya disisi depan dari rumah pedoman
b) Bola-bola besi lunak → ditempatkan sedemikian sehingga titik-titik pusatnya terletak dalam bidang horisontal yang sama serta melalui susunan jarum siku-siku dengan persyaratan tersebut di atas.
Urutan II : Magnet-magnet Senget :
Di pasang arah tegak lurus pada geladak, tepat di bawah pertengahan.
Urutan III : Magnet-magnet Horisontal :
a) Korektor P (melintang)
Ditempatkan sedemikian sehingga porosnya mengarah membujur kapal dan horisontal, titik pusatnya harus terletak pada bidang vertikal/ melintang melalui titik pusat susunan jarum.
b) Korektor Q (melintang)
Ditempatkan dibelakang korektor membujur ialah posisi yang terjauh terhadap sesuatu korektor besi lunak yang diinduksikan.

b. Jarak terhadap letak jarum kompas, bagi korektor yang berupa besi mgnetik ialah : Yakni berada tidak lebih dekat dari dua kali panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan maksud yang sama, setidaknya harus lebih dari 40 cm.
5. Pada tahap terakhir ujung poros gasing akan berhenti menunjuk ke titik mana (di angkasa) dil lintang utara?
Jawab :
Ujung poros gasing berhenti di sebelah timur derajat.

6. Gaya-gaya apakah yang bekerja pada kedudukan titik itu (sebagai resultan)? Penjelasan dengan gambar.
Jawab :
Gaya-gaya yang bekerja adalah = P; d; t; Ps.
Gambar :

KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI
1. a. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi sifat-sifat Gyroscope?
Jawab :
1. Sifat-sifat Gyroscope yaitu inertia dan presasi
2. Rotasi bumi dan hukum gaya berat.

b. Bagaimana cara memanfaatkan Gyroscope agar dapat digunakan sebagai pedoman (Gyro Compass)!
Jawab :
Cara Gyroscpe dapat digunakan sebagai pedoman di kapal yaitu dengan cara menggabungkan (mengkombinasikan) sifat-sifat Gyroscope dengan sifat-sifat bumi yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsip tersebut dipasanglah bejana air raksa pada sumbu putar dengan arah tegak lurus mendatar terhadap roda Gyroscope, oleh karena pengaruh senget pada waktu bumi berotasi maka pembagian air raksa pada tiap bejana menjadi tidak merata sehingga menimbulkan procasi vertikal, gaya procasi inilah yang mengarahkan Gyroscope menunjukkan ke arah meridian bumi.

2. Kesalahan-kesalahan apa saja yang mungkin terdapat pada Gyro Compass? Jelaskan secara singkat masing-masing kesalahan tersebut (penyebab dan cara mengatasinya).
Jawab :
- Kesalahan halauan dan kecepatan
- Kesalahan peredaman/kesalahan lintang
- Kesalahan Balistik
- Kesalahan Ayunan
- Kesalahan Konstan
- Kesalahan halauan dan kecepatan tergantung dari lintang pemilik, halauan dan kecepatan kapal diebabkan pedoman Gyro di kapal mengikuti dua gerakan yaitu rotasi bumi dan gerakan maju kapal.
- Kesalahan peredaman tergantung pada lintang pemilik dimana kesalahan itu nilainya tetap untuk semua halauan.
- Kesalahan Balistik disebabkan adanya percepatan dari perubahan kecepatan kapal. Cara menghilangkannya :
• Gyro digantung pada horisontal axis
• Gyroscope di balance sehingga semua berat simetri, jika ayunan tidakakantimbul gaya sentrifugal
- Kesalahan ayunan tergantung pada halauan
- Kesalahan konstan terjadi pada waktu merakit pesawat untuk menghilangkannya ialah konstan dengan menggeser pelat garis layar.
Penimbalan magnet :

3. a. Jelaskan apa tujuan dilakukannya penimbalan pedoman magnet di kapal-kapal.
Jawab :
1. Membuat deviasi sekecil mungkin
2. Membuat perubahan deviasi pada perubahan-perubahan halauan agar terjadi secara berangsur-angsur dan merata.
3. Sebanyak mungkin memperkuat gaya pengaruh dan disamakan pada semua halauan.

b. Apakah kerugian-kerugian yang di dapat apabila devisi pedoman terlalu besar.
Jawab :
- Deviasi berubah cepat, pada perubahan halauan mawar kadang-kadang menjadi tidak tenang dan kadang-kadang lamban sehingga berlayar dalam perahu sempit menjadi sakit karenanya.
- Mudah terjadi kekeliruan, apabila berlayar dengan pandu.
- Deviasi yang besar mengakibatkan perubahan besar dalam gaya pengarah sehingga pada halauan-halauan tertentu, mawar menjadi terlalu lamban.
- Jika simpangan sangat besar, maka pada waktu kapal asing mawar akan menjadi tidak tenang.

4. Tuliskan rumus “Poison” dalam penimbalan pedoman magnet dan jelaskan bagaimana rincian kerja rumus tersebut berkaitan dengan kepentingan penimbalan pedoman magnet kapal.
Jawab :
x1 = x + P + ax + cV
y1 = Y + Q + eY

5. Jelaskan mengapa pada cuaca buruh saat kapal berlayar kemudi tidak boleh menggunakan sistem pengemudian otomatis.
Jawab :
Pada rangkaian system Auto Pilot rangkaiannya sangat peka terhadap temperatur (kemampuan/ ketahanan) dan menggunakan potensia metr, artinya boleh bekerja secara simultan, gesekan yang terjadi akan menimbulkan panas dan memudahkan aus daerah komponen tersebut.
Disamping hal tersebut di atas pengemudian secara otomatis gerakannya sangat lamban untuk kembali di kedudukannya semula bila ada pengaruh gaya-gaya dari luar, bilamana pengaruh dari luar sangat besar secara beruntun akan sangat membahayakan stabilitas kapal.

KOMPAS KEMUDI
1. a. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi sifat “Peka” pada piringan pedoman?
b. Bagaimana syarat-syarat ketel pedoman yang baik itu?
Jawab :
a. Sifat-sifat peka tergantung dari :
- Moment magnet yang besar yaitu panjang (a) magnet batang dan kekuatan kutub-kutub magnetnya :
(K = m x a)
- Intensitas horisontalnya H = T x Cos i
- Lebih ringan lebih peka
- Ujung semat makin tajam makin peka
b. Syarat-syarat ketel pedoman yang baik :
- Tidak boleh mengandung magnet
- Pada saat kapal dalam keadan dian, tutup kaca bagian atas bening dan datar.
- Posisi ketel pedoman tidak boleh menyentuh bagian pedoman lain dalam setiap keadaan apapun, agar setiap saat dapat mengayun dengan bebas.
- Semat atau pasak pedoman harus benar-benar terpasang certical di tengh ketel pedoman

2. a. Yang tidak timbul : Magnetisme Remanan, karena bersifat sementara (lambat datang lambat hilang)
b. Pengaruh ini timbul pada saat :
- Belayar dalam waktu lama dengan halauan tetap
- Pada saat merubah halauan
c. Konsekuensi/kesimpulan
Dengan merubah halauan kapal 360 deg untuk memperkecil deviasi.

3. Apakah yang dimaksud dengan istilah-istilah:
a. Inertia
b. Precession
c. Tilting
d. Drifting
Jawab :
a. Inertia adalah : suatu gaya yang dimiliki oleh suatu/sebuah gasing yang berputar untuk mempertahankan kedudukannya terhadap angkasa.
b. Precessing adalah : penyimpangan atau perubahan kedudukan poros Gyroscope yang disebabkan oleh pengaruh gaya (kopel) dari luar, dimana arah penyimpangan tersebut tegak lurus terhadap gaya kopel yang mempengaruhinya.
c. Tilting adalah : perubahan sudut yang terjadi/terbentuk antara permukaan bumi dengan poros Gyroscope dalam arah vertikal, yang disebabkan oleh adanya komponen horisontal dari permukaan bumi.
d. Drifting adalah : perubahan sudut yang terbentuk/terjadi antara garis meridin bumi dengan poros Gyroscope dalam arah horisontal yang disebabkan oleh adanya komponen vertikal dari permukaan bumi.

4. Ditinjau dari konstruksinya, proses manakah yang ditempuh sebuh Gyroscope, sehingga akhirnya dapat dipakai menjadi kompas/Gyro?
Jawab :
Cara Gyroscope dapat digunakan sebagai pedoman di kapal yaitu dengan cara menggabungkan (mengkombinasi- kan sifat-sifat Gyroscope dengan sifat-sifat bumi yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsip tersebut dipasanglah bejana air raksa pada sumbu putar dengan arah tegak lurus terhadap roda Gyroscope, oleh karena pengaruh senget pada waktu bumi berotasi maka pembagian air raksa pada tiap bejana menjadi tidak merata sehingga menimbulkan procasi vertikal, gaya procasi inilah yang mengarahkan Gysorcope menunjukkan ke arah meridian bumi.

5. a. Jelaskan secara singkat prisip/teori yang dikembangkan dalam sistem kemudi kapal secara otomatis (Auto Pilot).
b. Mengapa pada laut yang berombak tidak diperkenankan menggunakan kemudi otomatis?
Jawab :
a. Prinsip/teori yang dikembangkan adalah :
Dengan memanfaatkan teori jembatan Wheatstone (Wheatstone Bridges) pada rangkaiannya, dimna pada dasarnya adalah berawal pada Hukum Kirchoff tentang arus listrik yang datang dari beberapa sumber dan melalui satu titik.
b. Karena : pada rangkaian system auto pilot rangkaiannya sangat peka terhadap temperatur (kemampuan/ ketahanan) dan menggunakan potensiometer, artinya akan menimbulkan panas dan memudahkan aus dari komponen tersebut. Di samping hal tersebut di atas pengemudian secara otomatis gerakannya sangat lamban untuk kembali ke kedudukannya semula bila ada pengaruh gaya-gaya dari luar, bilamana pengaruh dari luar sangat besar secara beruntun akan sangat membahayakan kondisi/stabilitas kapal.

1. a. Untuk kapal yang lebih kurang 10 tahun maksimum tiap-tiap 2½ tahun di dalam pengedokan
1. Peralatan mana yang akan dipelihara.
2. Metode/cara meakukan pekerjaan pemeliharaan dan berapa lamanya.
3. Suku Cadang material dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dan kapan harus tersedia.
4. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan dan kapan harus disediakan.
5. Jumlah dana yang diperlukan dan kapan harus disediakan.
6. Kapan dan berapa lama pekerjaan-pekerjaan dilakukan.

b. Kewajiban perusahaan yaitu mengenai keselamtan kapal karena kapal-kapal tangki mudah terbakar sesuai dengan jenis muatannya, maka apabila ada pekerjan panas (hotwork) harus diadakan tank cleaning free gas dan pembersihan sludge yang mana harus dipersiapkan oleh perusahaan dalam pemindahan sludge material dan perlengkapan dipersiapkan oleh perusahaan.
2. a. 1. Perencanaan
- Tanggal pelaksanaan perawatan geladak/ruang palka yang akan ditentukan sesuai masa berlaku yang ada dalam catatan.
- Hal-hal yang direncanakan dengan cara item-item mana perawatan geladak/ ruang palka yang membutuhkan konsentrasi berat.
- Item-item yang masuk dalam klasifikasi dengan sejumlah item tambahan akan masuk dalam perencanaan perawatan selama periode kapal naik dock.
- Diperlukan pertimbangan untuk item-item pendukung.
- Perencanaan yang dipersiapkan sesuai dengan standar perawatan kapal.
- Item-item yang tidak ada pada standar perawatan kapal dan perencanaan yang telah sesuai akan dijalankan dengan mengikuti petunjuk dari pabrik pembuatnya.
- Periode untuk suatu perencanaanperawatan kapal direncanakan 2,5 tahun (30 tahun).
- Jatuh tempo survey-survey dari klasifikasi dan survey standatory akan dimasukan.
2. Persiapan Perbaikan
- Lokasi/tempat perawatan dan perbakan segera dibebankan dari hal-hal yang tidak mendukung.
- Sarana dan prasarana pendukung/penunjang telah dipersiapkan sebelumnya (maksud dan peralatan yang digunakan).
- Menjadikan alat-alat seperti (pelampung , rakit penolong dan pemadam kebakaran yang dibutuhkan).
3. Perawatan
- Melaksanakan sistem perawatan berkala (setiap minggu atau bulan)
- Melakukan pemeriksaan dan pengecekan (visual).
- Melakukan dengan pergantian perbaikan, pengecatan dan pembersihan.
b. Di samping aspek keselamatan, biaya atau kerugian sebagai faktor ekonomi penting yang begitu sensitif terhadap perbaikan dengan :
- Efisiensi dan klasifikasi awak kapal
- Asuransi
- Nilai modal
- Kepuasan

3. a. - Kurang sarana dan prasarana yang mendukung dalam perbaikan kapal seperti : peralatan, suku cadang dan dana.
- Kurang terampilnya teknisi yang dipekerjakan.
- Hasiil yang diperoleh setelah diadakan survey dan pengetesan.
b. Proses terjadi karat pada baja
Proses ionisasi akibat perbedaan muatan listrik dan adanya zat penghantar/elektrolit (air, udara lembab, dll) timbul arus listrik yang akan mengalir dari anoda ke katoda.
Penanganannya adalah :
- Hammer dripping kepala tajam/ sealing mascrine
- Cuci dengan air tawar
- Disikat dengan sikat baja
- Cat meni/red lead 2x
- Finishing paint 2x
4. a. Pihak Dok
- Membicarakan kapal → galangan → pengawasan
- Tentukan pekerjaan-pekerjaan yang kritis
- Pasang/lengkapi dengan alat-alat komunikasi.
- Galangan sudah kontak Biro Klasifikasi dan yang terkait lainnya (kontraktor dan pemberian jasa-jasa lain).
- Galangan siapkan alat pemadam kebakaran dan fasilitas yang diperlukan kapal lainnya.
- Bila pekerjaan dimulai, rapat harian membicarakan permasalahan yang diikuti (manajer proyek, pengawas, nahkoda/KKM, staf galangan) juga melapor perkembangan pekerjaan.
b. Pihak Kapal
- Pembagian tanggung jawab pekerjaan.
- Merencanakan kegiatan.
- Siapkan daftar sertifikat yang sama expire dan yang akan diperpanjang.
- Menyeleksi pekerjaan yang akan dibatalkan atau kalau nanti akan ditambah.
- Siapkan gambar-gambar yang perlu, suku cadang yang akan digunakandan peralatan khusus.
- Membebaskan ruang muatan dan membebaskan tangki yang akan diperiksa.
c. Pihak Pemilik
- Repair list final yang dikirim kapal.
- Melengkapi suku cadang dan peralatan yang dibutuhkan.
- Menghubungi Biro Klasifikasi dan jasa khusus lainnya.
- Pengawasan membicarakan perencanaan pekerjaan dengan galangan yang terkait.

4. b. Uraian
Dock Apung Dock Gali
1. Biaya pembuatan
2. Biaya perawatan
3. Sifat bergerak
4. Mempersiapkan dock
5. Tahan angin dan ombak
6. Perbaikan
7. Pintu
8. Kedudukan

9. Daya tahan dock
10. Trim kapal masuk
11. Kapasitas tampung
12. Tek terhadap lumas
kapal
13. Rel dan roda
14. Kekedapan

15. Kran yang
digunakan Lebih murah

Lebih mahal
Dapat berpindah
Lebih cepat

Berpengaruh
Dapat diganti
Tidak pakai pintu
Bisa sembarang tempat
Tidak tahan lama
Tidak perlu ovencool
Dapat diperbesar

Tak sama besar
Tidak pakai
Tidak perlu pintu KA.
Kran ringan Lebih mahal

Lebih mudah
Diam tetap
Lebih lambat

Tidak berpengaruh
Tidak dapat diganti
Pakai pintu
Tidak sembarang tempat
Tahan lama
Diusahakan ovencool
Tidak dapat diperbesar
Sama besar

Tidak pakai
Perlu pintu Ka

Kran berat
5. a. 1. Annual Survey : dilakukan dalam tenggang waktu 1 tahun, antara lain : bulkheod 1 pintu KA, jangkar dan rantainya penataan lensa, baling-baling dan poros baling.
2. Special Survey : dilaksanakan sesuai umur kapal, makin tua umur kapal makin banyak dan intensif bagian kapal yang harus diperiksa, antara lain : double bottom, polka (dalam), cargo tank, tangki dan caruk jangkar.
3. Continuous Survey : dilaksanakandlam tenggang waktu 4 tahun, antara lain : instalasi mesin-mesin.
b. Untuk melapisi tangki ballast dan tangki air tawar digunakan portland cement, karena ia mengandung tanah liat lebih banyak, sehingga bila kena air ia akan lebih mengeras.
Menguji kebocoran :
- Tangki diisi air tawar dan dipress
- Dinding tangki ballasr dilhat dari luarnya (dari lunas lambung atau kompertement yang berbatasan) dengan demikian masa kebocoran keke depan dai mashole dapat diketahui.

6. - Batang flinders
- Bola/korektor D
- Korektor R/S
- Korektor P/B
- Korektor Q/C
Biru : btang besi magnet
Merah : batang besi lunak

4. a. Magnetisme Remanen karena bersifat sementara (lambat datang lambat hilang)
5. Tidak dapat dipercaya karena : terlalu dekat dengan pedoman, sehingga ia menimbulkan deviasi yang terbesar.

1. Halauan utara dan selatan
Alasannya :
Dibagian halauan utara sebelah bawah KU
Dibagian halauan utara sebelah atas KS
Dibagian halauan selatan sebelah atas KS
Dibagian halauan utara selatan sebelah bawah KS



0 komentar "KOMPAS DAN SISTEM KEMUDI", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar